Senin, 08 Februari 2016

Antara Aku dan Gie

Antara aku dan Gie, lebih tepatnya Soe Hok Gie. Pria yang lahir di Jakarta, 17 Desember 1942 dan meninggal di Gunung Semeru pada tanggal 16 Desember 1969. Dia merupakan seorang aktivis Indonesia, dia adalah anak Fakultas Sastra, Jurusan Sejarah. Gie, meninggal pada umur 26 tahun. Sesuai pepatahnya "Beruntung bagi mereka yang mati muda" dan dia benar-benar mencapainya. Mungkin ini terdengar gila, tapi gw pribadi sebagai seorang wanita entah sejak kapan mulai jatuh cinta kepadanya sejak pertama membaca buku-buku tentangnya. Gie adalah sesosok pria impian, ya hanya impian dan menurut gw dia adalah idaman, idaman wanita seperti gw. Sosoknya yang bukan hanya pintar tapi juga cerdas, dan pembawaannya yang dingin, serta dirinya yang begitu terlihat dingin akan tetapi sesungguhnya sangat hangat. Gie memang terlihat sebagi aktivis yang keras dan penuh dengan kontroversional, tapi di luar itu gw benar-benar mengaguminya. Bahkan bagi gw Gie gak bisa mengalahkan ketampanan artis Korea yang selalu hits dan booming di kalangan wanita-wanita muda masa kini. Seandiainya saja si Soe Hok Gie masih hidup, pasti gw bakalan banyak mengajukan beberapa pertanyaan dan pernyataan, dan tidak lupa minta foto bareng hahaha. Gie adalah sesosok pria yang lebih dari menarik, menurut gw Gie sebenarnya adalah bibit bagus untuk kemajuan pemuda Indonesia, sifat dan sikapnya pure tanpa ada campur tangan atau pengaruh dari sana-sini. Berbeda dengan aktivis sekarang yang ikutan demo hanya untuk sekedar ikut-ikutan biar dikata keren dan malah ada yang dibayar nahloh. Gie adalah pria mantap yang memiliki prinsip yang kuat, meskipun kekurangan dia juga banyak akan tetapi yang namanya gw udah jatuh cinta kekurangan dia adalah kelebihan untuk gw hahaha.
Ya, intinya gw memang sudah gila terlalu mengagumi Soe Hok Gie, terlalu sungguh-sungguh jatuh cinta dan sampai membuat gw rindu akan sosoknya yang gak pernah gw temui di manapun. Gie, biarlah dia menjadi cinta dalam hati yang hanya bisa gw simpan rapih tentang memori biografi hidupnya di dalam hati. Antara aku dan Gie, hanya sekedar angan-angan mimpi yang terlalu berlebih. Soe Hok Gie, entah kenapa aku bukan hanya seperti sekedar fans yang mengagumimu, akan tetapi seperti wanita yang mencintai sesosok dirimu. Meski terasa semu, tapi rasanya bahagia bisa mengenalmu lewat buku. Semoga abu yang ditumpahkan saat kematianmu berhembus sampai ke hadapanku.

Satu Bintang Di Langit Kelam, by Rida Sita Dewi

Angkasa tanpa pesan....
Merengkuh semakin dalam....
Berselimut debu utuh kumenanti cemas....
Kau datang dengan sederhana....
Satu bintang dilangit kelam....
Sinarmu rimba pesona dan kutahu t'lah tersesat....

Kukejar kau takkan bertepi....
Menggapaimu takkan bersambut....
Sendiri membendung rasa ini....
Sementara kau membeku....
Khayalku terbuai jauh....
Pelita kecilmu mengalir pelan dan aku terbenam....

Redup kilaumu tak mengarah....
Jadilah diriku selatan....
Namun tak kau sadari hingga kini dan nanti..


Minggu, 11 Januari 2015



ARTFICIAL INTELLIGENCE

A.    Artficial Intelligence (AI) dan Sistem Pakar
Artficial Intelligence (AI) dapat didefinisikan sebagai suatu kajian yang mencoba untuk mengaplikasikan kemapuan manusia dalam memecahkan permasalahan kedalam komputer sehingga komputer dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan manusia. Definisi lain yang yang mendeskripsikan tentang AI adalah bahwa AI merupakan teknologi yang diaplikasikan ke dalam komputer sehingga komputer memiliki kemampuan seperti panca indera manusia ditambah dengan logika dan proses belajar dari pengalaman.
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan. Sistem pakar adalah sistem yang meniru kepakaran seseorang dalambidang tertentu dalam menyelesaikan suatu permasalahan,sistem pakar adalah sistem yang:
1.      Menangani masalah-masalah kompleks dan nyata,yan memerlukan interprestasi seorang pakar 
2.      Menyelesaikan masalah-masalah tersebut dengan menggunakan model komputer yang memakai penalaran manusia ahli dan menghasilkan kesimpulan yang sama dengan kesimpulan yang akan dicapai manusia ahli jika menghadapi masalah-masalah yang sama. Kadangkala sitem pakar juga disebut sistem berbasis pengetahuan. Namun sebenarnya sistem pakar hanyalah salah satu macam sistem berbasis pengetahuan.
Sistem pakar adalah program “Artificial Inteligence” (AI) yang menggabungkan basis pengetahuan dengan mesin inferensi. Ini merupakan bagian software spesialisasi tingkat tinggi atau bahasa pemrograman tingkat tinggi (High level Language), yang berusaha menduplikasi fungsi seorang pakar dalam satu bidang keahlian tertentu. Program ini bertindak sebagai konsultan yang cerdas atau penasihat dalam suatu lingkungan keahlian tertentu, sebagai hasil himpunan pengetahuan yang telah dikumpulkan dari beberapa orang pakar.
Cabang dari kecerdasan buatan antara lain:
1.      Robotika
2.      Bahasa Alami
3.      Vision
4.      Undens tanding
5.      Sistem pakar
6.      Sistem syaraf tiruan
7.      Speech
8.      Konsep Sistem Pakar

Sistem Pakar merupakan paket  perangkat lunak atau paket program komputer yang disediakan sebagai media penasehat atau membantu dalam memecahkan masalah di bidang-bidang tertentu seperti sains, pendidikan, kesehatan, perekayasaan matematika, dan sebagainya. Sebuah sistem pakar dapat memproses sejumlah besar informasi yang diketahui dan menyediakan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan pada informasi-informasi. Sistem pakar bertujuan untuk membuat keputusan yang lebih cepat daripada pakar. Dengan adanya sistem pakar ini, pihak manajemen memperoleh keuntungan mendapatkan pakar tanpa pakar tersebut berada ditempat. Sistem pakar ini dapat sama atau bahkan dapat melebihi kepakaran manusia, setidaknya dalam konsistensi.

B.     Penggunaan Artficial Intelligence sebagai Expert System untuk Mendukung Sistem Pengambilan Keputusan

Sistem pakar sangat serupa dengan SPK dalam hal keduanya memberikan dukungan sangat tinggi terhadap pemecahan masalah pemakainya. Namun, kedua sistem CBIS itu berbeda dalam dua hal. Perbedaan Pertama, SPK menunjukan kebiasaan, gaya kemampuan, atau rutinitas manajer dalam menghadapi setiap permasalahan yang harus dipecahkan. Perbedaan kedua, antara sistem pakar dan SPK adalah kemampuan sistem pakar untuk menjelaskan alur penalarannya sampai timbul pemecahan tertentu.
Kategori aplikasi sistem pakar:
v  Manajemen keputusan merupakan sistem yang harus menilai situasi atau mempertimbangkan alternatif dan membuat rekomendasi berdasarkan kriteria yang disediakan selama proses penemuan seperti analisis portofolio pinjaman, evaluasi kinerja karyawan, tanggungan asuransi, peramalan demografi.
v  Diagnostik/ pemecahan masalah merupakan sistem yang menyimpulkan penyebab utama dari sejarah dan gejala yang dilaporkan seperti pencocokan peralatan, operasional bantuan (help desk), pengoreksian software, diagnosis medis.
v  Desain/ konfigurasi merupakan sistem yang membantu mengkonfigurasikomponen peralatan, berdasarkan batasan yang ada seperti instalasi pilihan komputer, studi kemampuan manufaktur, jaringan komunikasi, rencana  perakitan optimum.
v  Seleksi/ klasifikasi merupakan sistem yang membantu pemakai memilih  produk atau proses, biasanya dari berbagai jenis alternatif seperti seleksi materi, identifikasi rekening yang menunggak, klasifikasi informasi, identifikasi sesuatu yang dicurigai.
v  Pengawasan/ pengendalian proses merupakan sistem yang mengawasi dan mengendaikan prosedur atau proses seperti pengendalian mesin (termasuk robotik), pengendalian persediaan, pengawasan produksi, pengujian kimia.

Kemudian, cara termudah untuk mengembangkan expert system adalah dengan menggunakan kulit luar sistem pakar (expert system shell) sebagai alat pengembangan. Kulit luar sistem pakar adalah paket software yang terdiri atas sistem pakar tanpa intinya, yaitu basis pengetahuannya. Jadi hanya kulit luar (shell) software (mesin inferensi dan program interface) dengan inferensi umum dan kemampuan interface pemakai. Alat pengembangan lainnya ditambahkan untuk membuat kulit luar tersebut menjadi alat pengembangan sistem pakar yang berdaya tinggi.



Anugrah, A. (2011). Artficial Intelligence Dan Sistem Pakar (Artikel Online) http://www.scribd.com/doc/51914629/artificial-intelligence-dan-sistem-pakar#scribd. Di akses pada tanggal 10 Januari 2015.
Armono, A. (2012). Artficial Intelligence (Artikel Online) https://baguarmono.wordpress.com/2012/10/28/artificial-intelligence-and-expert-system/. Di akses pada tanggal 10 Januari 2015.
Mulyana, D. (2014).  Kecerdasan Buatan Dan Sistem Pakar (Materi Online) deden08m.files.wordpress.com. Di akses pada tanggal 10 Januari 2015
ft.unsur.ac.id/akademik/unduh/dokumen3.pdf.html (Materi Online). Di akses pada tanggal 10 Januari 2015



ARTFICIAL INTELLIGENCE



ARTFICIAL INTELLIGENCE

A.    Artficial Intelligence (AI) dan Sistem Pakar
Artficial Intelligence (AI) dapat didefinisikan sebagai suatu kajian yang mencoba untuk mengaplikasikan kemapuan manusia dalam memecahkan permasalahan kedalam komputer sehingga komputer dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan manusia. Definisi lain yang yang mendeskripsikan tentang AI adalah bahwa AI merupakan teknologi yang diaplikasikan ke dalam komputer sehingga komputer memiliki kemampuan seperti panca indera manusia ditambah dengan logika dan proses belajar dari pengalaman.
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan. Sistem pakar adalah sistem yang meniru kepakaran seseorang dalambidang tertentu dalam menyelesaikan suatu permasalahan,sistem pakar adalah sistem yang:
1.      Menangani masalah-masalah kompleks dan nyata,yan memerlukan interprestasi seorang pakar 
2.      Menyelesaikan masalah-masalah tersebut dengan menggunakan model komputer yang memakai penalaran manusia ahli dan menghasilkan kesimpulan yang sama dengan kesimpulan yang akan dicapai manusia ahli jika menghadapi masalah-masalah yang sama. Kadangkala sitem pakar juga disebut sistem berbasis pengetahuan. Namun sebenarnya sistem pakar hanyalah salah satu macam sistem berbasis pengetahuan.
Sistem pakar adalah program “Artificial Inteligence” (AI) yang menggabungkan basis pengetahuan dengan mesin inferensi. Ini merupakan bagian software spesialisasi tingkat tinggi atau bahasa pemrograman tingkat tinggi (High level Language), yang berusaha menduplikasi fungsi seorang pakar dalam satu bidang keahlian tertentu. Program ini bertindak sebagai konsultan yang cerdas atau penasihat dalam suatu lingkungan keahlian tertentu, sebagai hasil himpunan pengetahuan yang telah dikumpulkan dari beberapa orang pakar.
Cabang dari kecerdasan buatan antara lain:
1.      Robotika
2.      Bahasa Alami
3.      Vision
4.      Undens tanding
5.      Sistem pakar
6.      Sistem syaraf tiruan
7.      Speech
8.      Konsep Sistem Pakar

Sistem Pakar merupakan paket  perangkat lunak atau paket program komputer yang disediakan sebagai media penasehat atau membantu dalam memecahkan masalah di bidang-bidang tertentu seperti sains, pendidikan, kesehatan, perekayasaan matematika, dan sebagainya. Sebuah sistem pakar dapat memproses sejumlah besar informasi yang diketahui dan menyediakan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan pada informasi-informasi. Sistem pakar bertujuan untuk membuat keputusan yang lebih cepat daripada pakar. Dengan adanya sistem pakar ini, pihak manajemen memperoleh keuntungan mendapatkan pakar tanpa pakar tersebut berada ditempat. Sistem pakar ini dapat sama atau bahkan dapat melebihi kepakaran manusia, setidaknya dalam konsistensi.

B.     Penggunaan Artficial Intelligence sebagai Expert System untuk Mendukung Sistem Pengambilan Keputusan

Sistem pakar sangat serupa dengan SPK dalam hal keduanya memberikan dukungan sangat tinggi terhadap pemecahan masalah pemakainya. Namun, kedua sistem CBIS itu berbeda dalam dua hal. Perbedaan Pertama, SPK menunjukan kebiasaan, gaya kemampuan, atau rutinitas manajer dalam menghadapi setiap permasalahan yang harus dipecahkan. Perbedaan kedua, antara sistem pakar dan SPK adalah kemampuan sistem pakar untuk menjelaskan alur penalarannya sampai timbul pemecahan tertentu.
Kategori aplikasi sistem pakar:
v  Manajemen keputusan merupakan sistem yang harus menilai situasi atau mempertimbangkan alternatif dan membuat rekomendasi berdasarkan kriteria yang disediakan selama proses penemuan seperti analisis portofolio pinjaman, evaluasi kinerja karyawan, tanggungan asuransi, peramalan demografi.
v  Diagnostik/ pemecahan masalah merupakan sistem yang menyimpulkan penyebab utama dari sejarah dan gejala yang dilaporkan seperti pencocokan peralatan, operasional bantuan (help desk), pengoreksian software, diagnosis medis.
v  Desain/ konfigurasi merupakan sistem yang membantu mengkonfigurasikomponen peralatan, berdasarkan batasan yang ada seperti instalasi pilihan komputer, studi kemampuan manufaktur, jaringan komunikasi, rencana  perakitan optimum.
v  Seleksi/ klasifikasi merupakan sistem yang membantu pemakai memilih  produk atau proses, biasanya dari berbagai jenis alternatif seperti seleksi materi, identifikasi rekening yang menunggak, klasifikasi informasi, identifikasi sesuatu yang dicurigai.
v  Pengawasan/ pengendalian proses merupakan sistem yang mengawasi dan mengendaikan prosedur atau proses seperti pengendalian mesin (termasuk robotik), pengendalian persediaan, pengawasan produksi, pengujian kimia.

Kemudian, cara termudah untuk mengembangkan expert system adalah dengan menggunakan kulit luar sistem pakar (expert system shell) sebagai alat pengembangan. Kulit luar sistem pakar adalah paket software yang terdiri atas sistem pakar tanpa intinya, yaitu basis pengetahuannya. Jadi hanya kulit luar (shell) software (mesin inferensi dan program interface) dengan inferensi umum dan kemampuan interface pemakai. Alat pengembangan lainnya ditambahkan untuk membuat kulit luar tersebut menjadi alat pengembangan sistem pakar yang berdaya tinggi.



Anugrah, A. (2011). Artficial Intelligence Dan Sistem Pakar (Artikel Online) http://www.scribd.com/doc/51914629/artificial-intelligence-dan-sistem-pakar#scribd. Di akses pada tanggal 10 Januari 2015.
Armono, A. (2012). Artficial Intelligence (Artikel Online) https://baguarmono.wordpress.com/2012/10/28/artificial-intelligence-and-expert-system/. Di akses pada tanggal 10 Januari 2015.
Mulyana, D. (2014).  Kecerdasan Buatan Dan Sistem Pakar (Materi Online) deden08m.files.wordpress.com. Di akses pada tanggal 10 Januari 2015
ft.unsur.ac.id/akademik/unduh/dokumen3.pdf.html (Materi Online). Di akses pada tanggal 10 Januari 2015

Kamis, 18 Desember 2014

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN



1. Pengertian dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat  didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya tergabung dalam suatu entitas organisasi formal, seperti Departemen atau Lembaga suatu Instansi Pemerintahan yang dapat dijabarkan menjadi Direktorat, Bidang, Bagian sampai pada unit terkecil dibawahnya. Informasi menjelaskan mengenai organisasi atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan datang tentang organisasi tersebut.
Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi. Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam atau di lingkungan fisik organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan. Informasi harus dikelola dengan baik dan memadai agar memberikan manfaat yang maksimal. Penerapan sistem informasi di dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk memberikan dukungan informasi yang dibutuhkan, khususnya oleh para pengguna informasi dari berbagai tingkatan manajemen. Sistem informasi yang digunakan oleh para pengguna dari berbagai tingkatan manajemen ini biasa disebut sebagai: Sistem Informasi Manajemen. Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu: aktivitas masukan (input), pemrosesan (processing), dan keluaran (output). Tiga aktivitas dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru. Masukan berperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi. Pemrosesan berperan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk  mentransfer informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitas-aktivitas yang akan menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkan  umpan balik (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input berikutnya.
Dewasa ini, sistem informasi yang digunakan lebih berfokus pada sistem informasi berbasis komputer (computer-based information system). Harapan yang ingin diperoleh di sini adalah bahwa dengan penggunaan teknologi informasi atau sistem informasi berbasis komputer, informasi yang dihasilkan dapat lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu, sehingga pengambilan keputusan dapat lebih efektif dan efisien.
Meskipun sistem informasi berbasis komputer menggunakan teknologi komputer untuk memproses data menjadi informasi yang memiliki arti, ada perbedaan yang cukup tajam antara komputer dan program komputer di satu sisi dengan sistem informasi di sisi lainnya. Komputer dan perangkat lunak komputer yang tersedia merupakan fondasi teknis, alat, dan material dari sistem informasi modern. Komputer dapat dipakai sebagai alat untuk menyimpan dan memproses informasi. Program komputer atau perangkat lunak komputer merupakan seperangkat instruksi operasi yang mengarahkan dan mengendalikan pemrosesan informasi.

2. Konsep Sistem Informasi Oganisasional
Sistem informasi manajemen. SIM dapat menolong organisasi untuk:
1. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat organisasi dapat menjalankan strategi keunggulan biaya low-cost leadership. Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
2. Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis
Penggunaan ATM. automated teller machine dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.
3. Membangun Sumber-Sumber Informasi Strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users.
Fungsi dari sistem informasi tidak lagi hanya memproses transaksi, penyedia informasi, atau alat untuk pengambilan keputusan. Sekarang sistem informasi dapat berfungsi untuk menolong end user manajerial membangun senjata yang menggunakan teknologi sistem informasi untuk menghadapi tantangan dari persaingan yang ketat. Penggunaan yang efektif dari sistem informasi strategis menyajikan end users manajerial dengan tantangan manajerial yang besar
Sistem Informasi Manajemen mempunyai 3 tugas utama di dalam sebuah organisasi:
a.          Mendukung proses bisnis dan operasional
b.         Mendukung pengambilan keputusan
c.          Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif.
Kerangka Kerja Kerja Sistem Informasi Manajemen, meliputi :
a.       Foundation Concepts (Membuat konsep sistem informasi)
b.      Development Procesess (pengembangan sistem informasi)
c.       Business Aplications
d.      Management Challenges
e.       Information Technologies

3. Peranan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Pemecahan Masalah

Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnya komputer. Sebelum pertengahan abad ke-20, pada  masa itu masih digunakan kartu punch, pemakaian komputer terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi akuntansi. Namun demikian para pengguna - khususnya dilingkungan perusahaan masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer. Aplikasi akuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi nama pengolahan data elektronik (PDE).
Dalam tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesor baru yang menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik. Untuk mempromosikan generasi komputer tersebut, para produsen memperkenalkan konsep sistem informasi manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi komputer adalah untuk menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika itu mulai terlihat jelas bahwa komputer mampu mengisi kesenjangan akan alat bantu yang mampu menyediakan informasi manajemen. Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa perusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar seperti Departemen Keuangan khususnya untuk menangani pengelolaan anggaran, pembiayaan dan penerimaan negara. Namun demikian, para pengguna yang mencoba SIM  pada tahap awal menyadari bahwa penghalang terbesar justru datang dari para lapisan manajemen tingkat menengah atas. Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak organisasi mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapa hambatan, misalnya:
§   Kekurangpahaman para pemakai tentang komputer,
§   Kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis dan peran manajemen,
§   Relatif mahalnya harga perangkat komputer, serta terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapat membangun sistem informasi secara lengkap sehingga dapat mendukung semua lapisan manajer.
Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keen dari Massachussets Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsep baru yang diberi nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems-DSS). DSS adalah sistem yang menghasilkan informasi yang ditujukan pada masalah tertentu yang harus dipecahkan atau keputusan yang harus dibuat oleh manajer.  Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaitu Otomatisasi Kantor (Office Automation-OA), yang memberikan fasilitas untuk meningkatkan komunikasi dan produktivitas para manajer dan staf kantor melalui penggunaan peralatan elektronik. Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama Artificial Intelligence (AI), sebuah konsep dengan ide bahwa komputer bisa diprogram untuk melakukan proses lojik menyerupai otak manusia. Suatu jenis dari AI yang banyak mendapat perhatian adalah Expert Systems (ES), yaitu suatu aplikasi yang mempunyai fungsi sebagai spesialis dalam area tertentu. Semua konsep di atas, baik PDE, SM, OA, DSS, EIS, maupun AI merupakan aplikasi pemrosesan informasi dengan menggunakan komputer dan bertujuan menyediakan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

Sumber:
- Sutono D. (2007). Sistem informasi manajemen edisi keempat. Bogor: Pusdiklatwas BPKP.