Senin, 08 Februari 2016

Antara Aku dan Gie

Antara aku dan Gie, lebih tepatnya Soe Hok Gie. Pria yang lahir di Jakarta, 17 Desember 1942 dan meninggal di Gunung Semeru pada tanggal 16 Desember 1969. Dia merupakan seorang aktivis Indonesia, dia adalah anak Fakultas Sastra, Jurusan Sejarah. Gie, meninggal pada umur 26 tahun. Sesuai pepatahnya "Beruntung bagi mereka yang mati muda" dan dia benar-benar mencapainya. Mungkin ini terdengar gila, tapi gw pribadi sebagai seorang wanita entah sejak kapan mulai jatuh cinta kepadanya sejak pertama membaca buku-buku tentangnya. Gie adalah sesosok pria impian, ya hanya impian dan menurut gw dia adalah idaman, idaman wanita seperti gw. Sosoknya yang bukan hanya pintar tapi juga cerdas, dan pembawaannya yang dingin, serta dirinya yang begitu terlihat dingin akan tetapi sesungguhnya sangat hangat. Gie memang terlihat sebagi aktivis yang keras dan penuh dengan kontroversional, tapi di luar itu gw benar-benar mengaguminya. Bahkan bagi gw Gie gak bisa mengalahkan ketampanan artis Korea yang selalu hits dan booming di kalangan wanita-wanita muda masa kini. Seandiainya saja si Soe Hok Gie masih hidup, pasti gw bakalan banyak mengajukan beberapa pertanyaan dan pernyataan, dan tidak lupa minta foto bareng hahaha. Gie adalah sesosok pria yang lebih dari menarik, menurut gw Gie sebenarnya adalah bibit bagus untuk kemajuan pemuda Indonesia, sifat dan sikapnya pure tanpa ada campur tangan atau pengaruh dari sana-sini. Berbeda dengan aktivis sekarang yang ikutan demo hanya untuk sekedar ikut-ikutan biar dikata keren dan malah ada yang dibayar nahloh. Gie adalah pria mantap yang memiliki prinsip yang kuat, meskipun kekurangan dia juga banyak akan tetapi yang namanya gw udah jatuh cinta kekurangan dia adalah kelebihan untuk gw hahaha.
Ya, intinya gw memang sudah gila terlalu mengagumi Soe Hok Gie, terlalu sungguh-sungguh jatuh cinta dan sampai membuat gw rindu akan sosoknya yang gak pernah gw temui di manapun. Gie, biarlah dia menjadi cinta dalam hati yang hanya bisa gw simpan rapih tentang memori biografi hidupnya di dalam hati. Antara aku dan Gie, hanya sekedar angan-angan mimpi yang terlalu berlebih. Soe Hok Gie, entah kenapa aku bukan hanya seperti sekedar fans yang mengagumimu, akan tetapi seperti wanita yang mencintai sesosok dirimu. Meski terasa semu, tapi rasanya bahagia bisa mengenalmu lewat buku. Semoga abu yang ditumpahkan saat kematianmu berhembus sampai ke hadapanku.

Satu Bintang Di Langit Kelam, by Rida Sita Dewi

Angkasa tanpa pesan....
Merengkuh semakin dalam....
Berselimut debu utuh kumenanti cemas....
Kau datang dengan sederhana....
Satu bintang dilangit kelam....
Sinarmu rimba pesona dan kutahu t'lah tersesat....

Kukejar kau takkan bertepi....
Menggapaimu takkan bersambut....
Sendiri membendung rasa ini....
Sementara kau membeku....
Khayalku terbuai jauh....
Pelita kecilmu mengalir pelan dan aku terbenam....

Redup kilaumu tak mengarah....
Jadilah diriku selatan....
Namun tak kau sadari hingga kini dan nanti..