1.
Hirarki Data
Hirarki
Data:
- Database adalah kumpulan dari beberapa file atau tabel yang saling berhubungan antara file yang satu dengan yang lainnya.
- File adalah kumpulan dari record yang saling berkaitan dan memiliki format field yang sama dan sejenis.
- Record adalah kumpulan dari field yang menggambarkan satu unit data individu tertentu.
- Field adalah suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari sebuah field.
- Byte adalah atribut dari field yang berupa karakter yang membentuk nilai dari sebuah field.
- Bit adalah bagian terkecil dari data secara keseluruhan, yaitu berupa karakter ASCII nol atau satu yang merupakan komponen byte.
Hirarki Data Tradisional :
1. Elemen Data/ Field : Suatu elemen data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi.
2. Record: Gabungan sebuah elemen data yang terkait.
3. File: Himpunan seluruh record yang berhubungan.
Berikut ini merupakan penjelasan lebih
jelasnya:
- Characters
Characters merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter Num, huruf ataupun karakter-karakter khusus (special characters) yang membentuk suatu item data. - Field
Menggambarkan suatu atribut dari record yang menunjukan suatu item data, seperti misalnya: nama, alamat, dan sebagainya. - Record
- Kumpulan dari field akan membentuk suatu record. Record menggambarkan suatu unit data individu tertentu.
- Kumpulan dari record membentuk suatu file, misalnya: file personalia, tiap-tiap record dapat mewakili data tiap-tiap karyawan.
- File
- Terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis.
- Misalnya file Mata Kuliah berisi data tentang semua mata kuliah yang ada.
2. Penyimpanan
Sekunder
Penyimpanan
sekunder di gunakan untuk melengkapi dari penyimpanan perimer.dari segi penyimpanannya penyimpanan
sekunder mempunyai ukuran penyimpanan yang sangat besar di bandingkan
dengan penyimpanan perimer.
A.
Sequential Access Storage Device (SASD, Penyimpanan Berurutan)
Penyimpanan
berurutan (sequential storage) adalah
suatu organisasi atau penyusunan data di suatu medium penyimpanan yang terdiri
dari satu catatan mengikuti satu catatan lain dalam suatu urutan tertentu.
Misalnya, catatan pegawai disusun dalam urutan nomor pegawai. Bila penyimpanan
berurutan yang digunakan, data pertama harus diproses pertama, data kedua
diproses kedua, dan seterusnya sampai akhir file itu tercapai. Sebagian media
penyimpanan komputer hanya dapat memproses data yang disusun secara berurutan.
Pita magnetik adalah contohnya.
SASD adalah
media penyimpanan untuk mengisikan catatan yang di atur dalam susunan tertentu.
Catatan pertama harus diproses pertama kali, catatan kedua diproses pada urutan
ke dua, dan seterusnya sampai file tersebut penuh. Prosesnya lambat karena untuk mencari data tertentu harus selalu
dimulai dari awal. Sudah jarang dipakai dan umumnya hanya untuk backup data.
Contohnya adalah magnetic tape.
a. Magnetic tape
Magnetic tape adalah model pertama dari pada secondary memory. Tape ini juga dipakai untuk alat input/ output dimana informasi dimasukkan ke CPU dari tape dan
informasi diambil dari CPU lalu disimpan pada tape lainnya.
Panjang tape pada umumnya 2400 feet, lebarnya ½
inch dan tebalnya 2 mm. Data disimpan dalam bintik kecil yang bermagnit dan
tidak tampak pada bahan plastik yang dilapisi ferroksida. Flexible plastiknya disebut Mylar. Mekanisme aksesnya adalah tape drive.
Jumlah data yang
ditampung tergantung pada model tape yang
digunakan. Untuk tape yang panjangnya
2400 feet, dapat menampung kira-kira
23.000.000 karakter. Penyimpanan data pada tape
adalah dengan cara sequential.
Ø Representasi
Data dan Density pada Magnetic Tape:
Data direkam
secara digit pada media tape sebagai
titik-titik magnetisasi pada lapisan ferroksida. Magnetisasi positif menyatakan 1 bit,
sedangkan magnetisasi negatif menyatakan 0 bit atau sebaliknya.
Tape terdiri
atas 9 track, 8 track dipakai untuk merekam data dan track yang ke 9 untuk koreksi kesalahan.
Ø Penggunaan Magnetic Tape:
· Sebagai medium
penyimpanan historis
· Sebagai File Back up dari File Master yang tertulis pada DASD
· File Back up digunakan jika terjadi sesuatu pada File Master akses langsung
· Sebagai medium
input misal pada cash register di toko eceran untuk mencatat data saat
penjualan terjadi
· Sebagai medium
komunikasi yang dapat dikirimkan melalui pos missal untuk menyerahkan data
pajak perusahaan ke kantor pajak
B. Direct Access
Storage Device (DASD,
Penyimpanan Akses Langsung)
Penyimpanan
akses langsung (direct access storage)
adalah suatu cara mengorganisasikan data yang memungkinkan catatan-catatan
ditulis dan dibaca tanpa pencarian secara berurutan. Unit perangkat keras yang
memungkinkan hal ini disebut direct access
storage divice (DASD). DASD memiliki mekanisme membaca dan menulis yang dapat
diarahkan ke lokasi manapun dalam medium penyimpanan. Walau beberapa teknologi
DASD telah dibuat, yang paling populer adalah piringan magnetic.
Dapat diakses secara langsung di posisinya.
Kapasitas lebih besar, harga per bit informasi yang dapat direkam lebih murah,
kecepatan lebih lambat berbanding main memory. Contoh: Magnetic Disk, Floppy Disk, Mass Storage.
Ø Penggunaan
DASD:
· DASD
adalah medium file master yang baik, menghasilkan catatan kegiatan perusahaan
yang mutakhir
· Sebagai
medium penyimpanan sementara untuk menampung data semi-terproses
· Sebagai
medium input dengan cara yang sama seperti pita
magnetic
· DASD
tidak baik untuk penyimpanan historis karena tumpukan piringan lebih mahal
daripada gulungan pita/ cartridge.
a. Magnetic Disk
RAMAC (Random Access) adalah DASD pertama yang dibuat oleh industri
komputer. Pada magnetic disk kecepatan
rata-rata rotasi piringannya sangat tinggi.
Access arm
dengan read/ write head yang
posisinya diantara piringan-piringan, dimana pengambilan dan penyimpanan
representasi datanya pada permukaan piringan. Data disimpan dalam track.
Disk Pack adalah
jenis alat penyimpanan pada magnetic disk,
yang terdiri dari beberapa tumpukan piringan aluminium. Dalam sebuah pack/ tumpukan umumnya terdiri dari 11
piringan. Setiap piringan diameternya 14 inch (8 inch pada mini disk) dan menyerupai piringan hitam. Permukaannya dilapisi
dengan metal-oxide film yang
mengandung magnetisasi seperti pada magnetic
tape.
3.
Pemrosesan Data
Pemrosesan
data (data processing) adalah jenis pemrosesan yang dapat
mengubah data menjadi informasi atau pengetahuan. Pemrosesan data
ini sering menggunakan komputer sehingga
bisa berjalan secara otomatis. Setelah diolah, data ini biasanya mempunyai
nilai yang informatif jika dinyatakan dan dikemas secara terorganisir dan rapi,
maka istilah pemrosesan data sering dikatakan sebagai sistem informasi. Kedua istilah ini mempunyai arti
yang hampir sama, pemrosesan data mengolah dan memanipulasi data
mentah menjadi informasi (hasil pengolahan), sedangkan sistem
informasi memakai data sebagai bahan masukan dan menghasilkan informasi
sebagai produk keluaran. Tujuan pengolahan data adalah untuk menghasilkan dan
memelihara redod perusahaan yang akurat dan up
to dat.
Ada 2
cara dalam pengolahan data:
· Pengolahan
data berkelompok (batch processing) pengolahan yang dilakukan dengan
mengumpul transaksi dalam periode tertentu
· Pengolahan
data langsung (online processing)
Pengolahan
data yang dilakukan per transaksi, kadang saat transaksi terjadi. Real Time
System: Sistem yang mengendalikan sistem fisik dan mengharuskan komputer
berespon cepat pada status sistem fisik
a. Pemrosesan Batch
Pemrosesan
batch adalah pelaksanaan dari
serangkaian program (“pekerjaan”) pada komputer tanpa intervensi manual. Pekerjaan
Batch ditetapkan sehingga mereka
dapat dijalankan sampai selesai tanpa intervensi manual, sehingga semua data input dipilih sebelumnya melalui script atau parameter baris perintah.
Hal ini berbeda untuk online atau
program interaktif yang meminta pengguna untuk input tersebut. Sebuah program
membutuhkan set file data sebagai
masukan, memproses data, dan menghasilkan satu set file output data. Lingkungan operasi ini disebut sebagai pemrosesan
batch karena input data dikumpulkan
ke dalam batch file dan diproses dalam
batch oleh program ini.
Sejarah
Pemrosesan
batch telah dikaitkan dengan komputer
mainframe sejak hari-hari awal
komputasi elektronik di tahun 1950-an. Ada berbagai alasan mengapa pemrosesan batch didominasi komputasi awal. Salah
satu alasannya adalah bahwa masalah bisnis yang paling mendesak untuk alasan
profitabilitas dan daya saing adalah masalah akuntansi yang terutama, seperti
penagihan. Penagihan secara inheren proses bisnis berorientasi batch, dan praktis setiap bisnis tagihan
harus, handal dan tepat waktu. Selain itu, setiap sumber daya komputasi yang
mahal, sehingga penyampaian berurutan pekerjaan batch cocok kendala sumber daya dan evolusi teknologi pada saat
itu. Kemudian, sesi interaktif dengan baik interface
komputer berbasis teks terminal atau antarmuka pengguna grafis menjadi
lebih umum. Namun, komputer awalnya bahkan tidak mampu memiliki beberapa
program dimuat ke memori utama.
Pemrosesan
batch masih meresap dalam komputasi mainframe, tapi hampir semua jenis
komputer sekarang mampu setidaknya beberapa pemrosesan batch, bahkan jika hanya untuk “rumah tangga” tugas. Itu termasuk
komputer berbasis UNIX, Microsoft Windows, Mac OS X, dan bahkan smartphone. Virus scanning adalah bentuk pemrosesan batch, dan begitu juga dijadwalkan pekerjaan yang secara berkala
menghapus file-file sementara yang
tidak diperlukan lagi. E-mail sistem
sering memiliki pekerjaan batch yang
secara berkala arsip dan kompres pesan lama. Seperti komputer pada umumnya
menjadi lebih meresap dalam masyarakat dan di dunia, pengolahan begitu juga
akan batch.
Ø Manfaat
Pemrosesan Batch:
· Hal
ini memungkinkan berbagi sumber daya komputer antara banyak pengguna dan
program,
· Hal
ini menggeser waktu pemrosesan pekerjaan untuk saat sumber daya komputasi
kurang sibuk,
· Hal
ini menghindari diparkir sumber daya komputasi dengan intervensi manual oleh
menit-menit dan pengawasan,
· Dengan
menjaga tingkat pemanfaatan yang tinggi secara keseluruhan, lebih baik lurus
mengamortisasi biaya komputer, terutama salah satu yang mahal.
Modern
Systems
Disamping
sejarah panjang mereka, aplikasi batch masih kritis di sebagian besar
organisasi sebagian besar karena banyak proses inti bisnis secara inheren batch-oriented dan mungkin akan
selalu. (Billing adalah contoh yang
terkenal bahwa hampir setiap bisnis memerlukan berfungsi.) Meskipun sistem online juga dapat berfungsi ketika
intervensi manual tidak diinginkan, mereka tidak biasanya dioptimalkan untuk
melakukan volume tinggi, tugas yang berulang. Oleh karena itu, bahkan sistem
baru biasanya berisi aplikasi batch satu atau lebih untuk memperbarui informasi
di akhir hari, menghasilkan laporan, dokumen cetak, dan tugas non-interaktif
lain yang harus menyelesaikan andal dalam tenggat waktu usaha tertentu.
Aplikasi
batch modern menggunakan kerangka batch modern seperti Batch Spring, yang ditulis untuk Java,
dan framework lain untuk bahasa
pemrograman lain, untuk memberikan toleransi kesalahan dan skalabilitas yang
diperlukan untuk pemrosesan volume tinggi. Dalam rangka untuk memastikan proses
berkecepatan tinggi, aplikasi batch sering
terintegrasi dengan solusi komputasi grid
untuk partisi pekerjaan batch selama beberapa besar prosesor, meskipun ada
tantangan pemrograman yang signifikan dalam melakukannya. Pemrosesan batch volume tinggi tempat terutama
kebutuhan berat pada sistem dan aplikasi arsitektur juga. Arsitektur yang kuat
fitur input / output kinerja dan
skalabilitas vertikal, termasuk komputer mainframe
modern, cenderung untuk memberikan kinerja yang lebih baik daripada
alternatif batch. Bahasa Scripting
menjadi populer saat mereka berevolusi bersama dengan pemrosesan batch.
Penggunaan Umum Pemrosesan Batch
Pengolahan data
Jadwal
batch pengolahan khas termasuk akhir
hari-pelapor (EOD). Secara historis, banyak sistem memiliki jendela batch dimana sub-sistem online adalah dimatikan dan kapasitas
sistem yang digunakan untuk menjalankan pekerjaan umum untuk semua data (account, pengguna, atau pelanggan) pada
sebuah sistem. Di bank, misalnya, pekerjaan EOD termasuk perhitungan bunga,
generasi set laporan dan data ke sistem lain, pencetakan (pernyataan), dan
proses pembayaran. Banyak bisnis telah pindah ke online bersamaan dan arsitektur batch
dalam rangka mendukung globalisasi, internet, dan lain tuntutan bisnis yang
relatif baru. arsitektur tempat yang unik tersebut menekankan pada desain
sistem, teknik pemrograman, teknik ketersediaan, dan layanan TI.
Percetakan
Sebuah
prosedur pemrosesan batch populer
komputerisasi sedang mencetak. Hal ini biasanya melibatkan operator memilih
dokumen-dokumen yang mereka butuhkan dicetak dan menunjukkan ke software pencetakan batch kapan, di mana
mereka harus menjadi output dan
prioritas dari pekerjaan cetak. Maka pekerjaan itu dikirim ke antrian cetak
dari mana daemon pencetakan
mengirimkannya ke printer.
Database
Pemrosesan
batch juga digunakan untuk update
database massal yang efisien dan pengolahan transaksi otomatis, sebagai kontras
dengan proses transaksi interaktif online (OLTP) aplikasi. Ekstrak itu,
transformasi, load (ETL) langkah dalam mengisi data gudang secara inheren
proses batch di sebagian besar
implementasi.
Gambar
Pemrosesan
batchsering digunakan untuk melakukan
berbagai operasi dengan gambar digital. Tidak ada program komputer yang
membiarkan satu ukuran, mengkonversi, watermark,
atau mengedit file gambar.
Konversi
Pemrosesan batch juga digunakan untuk mengkonversi beberapa file komputer dari satu format yang lain. Hal ini untuk membuat file portabel dan fleksibel terutama untuk file milik dan warisan di mana pemirsa tidak mudah didapat.
Pemrosesan batch juga digunakan untuk mengkonversi beberapa file komputer dari satu format yang lain. Hal ini untuk membuat file portabel dan fleksibel terutama untuk file milik dan warisan di mana pemirsa tidak mudah didapat.
b. Pemrosesan Online
Pemrosesan
online merupakan sebuah sistem yang
mengaktifkan semua periferal sebagai
pemasok data, dalam kendali komputer induk. Informasi-informasi yang muncul
merupakan refleksi dari kondisi data yang paling mutakhir, karena setiap
perkembangan data baru akan terus diupdatekan ke data induk.
Salah
satu contoh penggunaan pemrosesan online
adalah transaksi online (E-commerce,
Ebay, Internet Banking, Reservation Ticket, Pendaftaran Online,dll.). Dalam
sistem pengolahan online, transaksi
secara individual dientri melalui peralatan terminal, divalidasi dan digunakan
untuk meng-update dengan segera file komputer. Hasil pengolahan ini kemudian
tersedia segera untuk permintaan keterangan atau laporan.
c. Sistem Real-time
Sistem Real-time disebut juga dengan Sistem Waktu Nyata. Sistem yang harus menghasilkan respon yang tepat dalam batas waktu yang telah ditentukan. Jika respon komputer melewati batas waktu tersebut, maka terjadi degradasi performansi atau kegagalan sistem. Sebuah sistem Real-time adalah sistem yang kebenarannya secara logis didasarkan pada kebenaran hasil-hasil keluaran sistem dan ketepatan waktu hasil-hasil tersebut dikeluarkan. Aplikasi penggunaan sistem seperti ini adalah untuk memantau dan mengontrol peralatan seperti motor, assembly line, teleskop, atau instrumen lainnya. Peralatan telekomunikasi dan jaringan komputer biasanya juga membutuhkan pengendalian secara Real-time.
Berdasarkan
batasan waktu yang dimilikinya, sistem Real-time
ini dibagi atas:
1. Hard Real time
1. Hard Real time
2. Soft Real time
3. Firm Real time
Komponen dari
sistem Real- time ini adalah:
1. Perangkat
keras,
2. Sistem
Operasi Real time,
3. Bahasa
Pemrograman Real time,
4. Sistem
Komunikasi.
Berdasarkan response time dan dampaknya, maka
komputasi real-time
dapat dibedakan menjadi:
dapat dibedakan menjadi:
Ø
Sistem
Hard Real-Time ( HRTS )
Sistem
hard real-time dibutuhkan untuk menyelesaikan critical task dengan jaminan
waktu tertentu. Jika kebutuhan waktu tidak terpenuhi, maka aplikasi akan gagal.
Dalam definisi lain disebutkan bahwa kontrol sistem hard real-time dapat
mentoleransi keterlambatan tidak lebih dari 100 mikro detik.Secara umum, sebuah
proses di kirim dengan sebuah pernyataan jumlah waktu dimana dibutuhkan untuk
menyelesaikan atau menjalankan I/O. Kemudian penjadwal dapat menjamin proses
untuk selesai atau menolak permintaan karena tidak mungkin dilakukan. Mekanisme
ini dikenal dengan resource reservation. Oleh karena itu setiap operasi harus
dijamin dengan waktu maksimum. Pemberian jaminan seperti ini tidak dapat
dilakukan dalam sistem dengan secondary storage atau virtual memory, karena
sistem seperti ini tidak dapat meramalkan waktu yang dibutuhkan untuk
mengeksekusi suatu proses. Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah pada
sistem pengontrol pesawat terbang. Dalam hal ini, keterlambatan sama sekali
tidak boleh terjadi,karena dapat berakibat tidak terkontrolnya pesawat terbang.
Nyawa penumpang yang ada dalam pesawat tergantung dari sistem ini, karena jika
sistem pengontrol tidak dapat merespon tepat waktu, maka dapat menyebabkan
kecelakaan yang merenggut korban jiwa.
Ø
Sistem
Soft Real-Time ( SRTS )
Komputasi
soft real-time memiliki sedikit kelonggaran. Dalam sistem ini,proses yang
kritis menerima prioritas lebih daripada yang lain. Walaupun menambah fungsi
soft real-time ke sistem time sharing mungkin akan mengakibatkan ketidakadilan
pembagian sumber daya dan mengakibatkan delay yang lebih lama, atau mungkin
menyebabkan starvation. Hasilnya adalah tujuan secara umum sistem yang dapat
mendukung multimedia, grafik berkecepatan tinggi, dan variasi tugas yang tidak
dapat diterima di lingkungan yang tidak mendukung komputasi soft real-time. Contoh
penerapan sistem ini dalam kehidupan sehari-hari adalah pada alat
penjual/pelayan otomatis. Jika mesin yang menggunakan sistem ini telah lama
digunakan, maka mesin tersebut dapat mengalami penurunan kualitas,misalnya
waktu pelayanannya menjadi lebih lambat dibandingkan ketika masih baru. Keterlambatan
pada sistem ini tidak menyebabkan kecelakaan atau akibat fatal lainnya,
melainkan hanya menyebabkan kerugian keuangan saja. Jika pelayanan mesin
menjadi lambat, maka para pengguna dapat saja merasa tidak puas dan akhirnya
dapat menurunkan pendapatan pemilik mesin.Setelah batas waktu yang diberikan
telah habis, pada sistem hard realtime,aplikasi yang dijalankan langsung
dihentikan. Akan tetapi, pada sistem softreal-time, aplikasi yang telah habis
masa waktu pengerjaan tugasnya,dihentikan secara bertahap atau dengan kata lain
masih diberikantoleransiwaktu.Mengimplementasikan fungsi soft real-time
membutuhkan design yang hati-hati dan aspek yang berkaitan dengan sistem
operasi. Pertama,sistem harus punya prioritas penjadualan, dan proses real-time
harus memiliki prioritas tertinggi, tidak melampaui waktu, walaupun prioritas
non real-time dapat terjadi.Kedua, dispatch latency harus lebih kecil. Semakin
kecil latency, semakin cepat real-time proses mengeksekusi.Untuk menjaga
dispatch tetap rendah, kita butuh agar system call untuk preemptible. Ada
beberapa cara untuk mencapai tujuan ini. Pertama adalah dengan memasukkan
preemption points di durasi system call yang lama, yang memeriksa apakah
prioritas utama butuh untuk dieksekusi. Jika sudah, maka contex switch
mengambil alih, ketika high priority proses selesai, proses yang diinterupsi
meneruskan dengan system call. Points premption dapat diganti hanya di lokasi
yang aman di kernel dimana kernel struktur tidak dapat dimodifikasi. Metode
yang lain adalah dengan membuat semua kernel preemptible.Karena operasi yang
benar dapat dijamin, semua struktur data kernel harus diproteksi dengan
mekanisme sinkronisasi. Dengan metode ini, kernel dapat selalu di preemptible,
karena setiap data kernel yang sedang di update diproteksi dengan pemberian
prioritas yang tinggi. Jika ada proses dengan prioritas tinggi ingin membaca
atau memodifikasi data kernel yang sedang dijalankan, prioritas yang tinggi
harus menunggu sampai proses dengan prioritas rendah tersebut selesai. Situasi
seperti ini dikenal dengan priority inversion. Kenyataanya, serangkaian proses
dapat saja mengakses sumber daya yang sedang dibutuhkan oleh proses yang lebih
tinggi prioritasnya. Masalah ini dapat diatasi dengan priority-inheritance
protocol, yaitu semua proses yang sedang mengakses sumber daya mendapat
prioritas tinggi sampai selesai menggunakan sumber daya. Setelah selesai,
prioritas proses inidikembalikan menjadi seperti semula.
Ø
Semi
Hard Real-Time System (HRTS) atau Semi Soft Real-Time ( SRTS
Metoda ini
merupakan gabungan antara Semi Hard Real-Time System (HRTS) atau Semi Soft
Real-Time ( SRTS ). Dengan demikian waktu deadlinenya lebih pendek jika
dibandingkan dengan soft real-time ( SRTS ).
Ø
Interaktif
Deadline ( Waktu Deadlinenya Bisa Ditawar )
Pada interaktif
real-time, maka waktu deadlinennya bisa ditawar, artinya tidak secara mutlak
pada titik tertentu, tetapi tergantung dari kesepakatan yang ditentukan dan
fleksibel.
Ø
Probabilistic
/ Statistik
Metode ini
biasanya menggunakan teori probabilitas / teori kemungkinan dengan metoda
statistik.
Ø
Intelligence
RTS
Metode ini
biasanya menggunakan Expert Systems / Kecerdasan buatan / Artifial Inteligence
atau Kendali Cerdas.
Miss-Conception Tentang Sistem Real-Time
Sistem real-time merupakan suatu sistem yang mampu memproses tugas-tugas
dan hasilnya tepat waktu. Real-time
Embedded System Real-Time tidak harus berwujud Embedded System. Sebagian Embedded
System besar sekali berhubungan dengan Embedded
System. Sistem yang cepat waktu bukan merupakan tujuan dari real-time, tetapi merupakan suatu
persyaratan agar sistem tersebut bisa mengerjakan tugas-tugas dengan cepat.
Suatu hasil dikatakan tepat waktu :
Yang meminta hasil memberitahu, hasilnya
harus diserahkan sesuai dengan waktu yang telah disepakati / ditentukan.
Misalnya seorang dosen memberikian ulangan kepada sejumlah mahasiswa dan
memberikan waktu pengerjaan selama 1 jam. Apabila waktu pengerjaan telah
mencapai 1 jam, maka seluruh pekerjaan yang diberikan tadi harus segera
dukumpulkan. Bisa memberikan jawaban setiap saat diminta. Harus bisa memberikan
jawaban yang terbaik dan akurat. Kita yang memerintahkan dan kapan harus
diberikan oleh sistem serta bisa menjawab pada setiap saat.
Sumber :
§
-http://www.carawebs.info/2013/08/hirarki-data.html diakses pada tanggal 26 Oktober 2014
§ -http://yayai-ngakak.blogspot.com/2011/11/pemrosesan-data-batchdata-onlinesystem.html diakses pada tanggal 26 Oktober 2014