Tulisan 1
Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan
a. Pengertian dan Konsep Penyesuaian
Diri
Penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis yang
bertujuan untuk mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih
sesuai antara diri individu dengan lingkungannya. Atas dasar pengertian
tersebut dapat diberikan batasan bahwa kemampuan manusia sanggup untuk
membuat hubungan-hubungan yang menyenangkan antara manusia dengan
lingkungannya.
Pengertian penyesuaian diri adalah
proses yang diharapi oleh individu dalam mengenal lingkungan yang baru. Menurut
Schneider (dalam Partosuwido, 1993) penyesuaian diri merupakan kemampuan untuk
mengatasi tekanan kebutuhan, frustrasi dan kemampuan untuk mengembangkan
mekanisme psikologis yang tepat. Menurut Callhoun dan Acocella (dalam Sobur,
2003), penyesuaian dapat didefenisikan sebagai interaksi individu yang kontinu
dengan diri individu sendiri, dengan orang lain, dan dengan dunia individu.
Menurut pandangan para ahli diatas, ketiga faktor tersebut secara konstan mempengaruhi
individu dan hubungan tersebut bersifat timbal balik mengingat individu secara
konstan juga mempengaruhi kedua faktor lain.
Menurut
Schneiders (1964), pengertian penyesuaian diri dapat ditiinjau dari tiga sudut
pandang, yaitu:
- Penyesuaian
sebagai adaptasi --- Menurut pandangan ini, penyesuaian diri cenderung
diartikan sebagai usaha mempertahankan diri secara fisik, bukan
penyesuaian dalam arti psikologis, sehingga ada kompleksitas kepribadian
individu dengan lingkungan yang terabaikan.
- Penyesuaian
diri sebagai bentuk konformitas --- Penyesuaian diri diartikan sama dengan
penyesuaian yang mencakup konformitas terhadap suatu norma. Pengertian ini
menyiratkan bahwa individu seakan-akan mendapat tekanan kuat untuk harus
selalu mampu menghindarkan diri dari penyimpangan perilaku, baik secara
moral, sosial maupun emosional. Menurut sudut pandang ini, individu selalu
diarahkan kepada tuntutan konformitas dan diri individu akan terancam
tertolak jika perilaku individu tidak sesuai dengan norma yang berlaku.
- Penyesuaian
diri sebagai usaha penguasaan --- Penyesuaian diri dipandang sebagai
kemampuan untuk merencakan dan mengorganisasikan respons dalam cara-cara
tertentu sehingga konflik-konflik, kesulitan dan frustasi tidak terjadi,
dengan kata lain penyesuaian diri diartikan sebagai kemampuan penguasaan
dalam mengembangkan diri sehingga dorongan emosi dan kebiasaan menjadi
terkendali dan terarah.
Berdasarkan tiga sudut pandang tentang
penyesuaian diri yang disebut diatas, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri dapat
diartikan sebagai suatu proses yang mencakup suatu respon-respon mental dan
perilaku yang diperjuangkan individu agar dapat berhasil menghadapi
kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustasi, konflik serta untuk
menghasilkan kualitas keselarasan antara tuntutan dari dalam diri individu
dengan tuntutan dari dunia luar atau lingkungan tempat individu berada (Ali
& Asrori, 2004).
b. Pengertian Pertumbuhan Personal,
meliputi ;
1. Penekanan Pertumbuhan Diri
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis
sebagai hasil dariproses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara
normal padaanak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga
diartikansebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau
keadaanjasmaniah) yang herediter
dalam bentuk proses aktif secaraberkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan
dengan perubahan kuantitatifyang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh
Werner (1957)bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis,
perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai
keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara
bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri
anak. Dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian-bagiannya akan menjadi
semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan.
2. Variasi dalam Pertumbuhan
Tidak selamanya individu berhasil dalam
melakukan penyesuaian diri, karena kadang-kadang ada rintangan-rintangan
tertentu yang menyebabkan tidak berhasil melakukan penyesuaian diri.
Rintangan-rintangan itu mungkin terdapat dalam dirinya atau mungkin diluar
dirinya.
3.
Kondisi untuk Bertumbuh
Kondisi jasmaniah seperti pembawa dan strukrur
atau konstitusi fisik dan temperamen sebagai disposisi yang diwariskan, aspek
perkembanganya secara intrinsik berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi
tubuh. Shekdon mengemukakan bahwa terdapat kolerasi yang tinggi antara
tipe-tipe bentuk tubuh dan tipe-tipe tempramen (Surya, 1977). Misalnya orang
yang tergolong ekstomorf yaitu yang ototnya lemah, tubuhnya rapuh, ditandai
dengan sifat-sifat menahan diri, segan dalam aktivitas sosial, dan pemilu.
Karena struktur jasmaniah merupakan kondisi primer bagi tingkah laku maka dapat
diperkirakan bahwa sistem saraf, kelenjar, dan otot merupakan faktor yang
penting bagi proses penyesuaian diri. Beberapa penelitian menunjukan bahwa
gangguan dalam sisitem saraf, kelenjar, dan otot dapat menimbulkan gejala-gejala
gangguan mental, tingkah laku, dan kepribadian. Dengan demikian, kondisi sistem
tubuh yang baik merupakan syaraf bagi tercapainya proses penyesuaian diri yang
baik. Disamping itu, kesehatan dan penyakit jasmaniah juga berhubungan dengan
penyesuaian diri, kualitas penyesuaian diri yang baik hanya dapat diperoleh dan
dipelihara dalam kondisi kesehatan jasmaniah yang baik pula. Ini berarti bahwa
gangguan penyakit jasmaniah yang diderita oleh seseorang akan mengganggu proses
penyesuaian dirinya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar