Wina Prinjani, lahir di Bogor pada tanggal 10 Januari 1994.
Biasanya anak ini dipanggil dengan nama Wina. Ya, Wina itu adalah saya. Saya
merupakan anak ke-2 dari 3 bersaudara. Kakak saya perempuan dan adik saya
laki-laki. Saya ini sering disalah persepsikan
oleh kebanyakan orang kalau saya adalah keturunan Tionghoa, padahal faktanya
saya tidak ada keturunan sama sekali. Saya asli Betawi dicampur dengan darah
Sunda, Lampung, Jawa dan Kaledonia. Kata Mama, saya ini lahir di Jakarta namun
akte kelahiran salah cetak menjadi lahir di Bogor. Nama Wina Prinjani dibuat
oleh Papa saya, kata beliau kalau nama Wina itu terinspirasi dari nama ibukota
Austria Vienna, ya Vienna dibaca Wina jadi Vienna dan Wina sama saja. Sedangkan
Prinjani diambil dari nama seorang wanita cantik di Koran yang katanya seorang
Putri. Walaupun Papa suka bercanda nama Prinjani saya ini diambil dari nama
pencarian orang hilang di Koran. Hahaha entahlah…
Menelusuri nama Wina Prinjani sendiri beserta tanggal
lahirnya, akhirnya ketemu juga gatau juga
sih bener atau gak haha tapinya nama Wina itu adalah dari nama ibukota
Austria dan ternyata Austria itu merupakan dikenal sebagai negara seniman
terutama jazz, kalau Prinjani sendiri kurang paham sih sebenernya cuman kalau
di Indonesia kan seperti nama gunung
Rinjani di Bali, nah jadi saya suka mikir tuh “Pantesan aja kali ye gw tinggi
begini haha.*Skip*” . Belum lagi saat saya membaca buku Soe Hok Gie, aduh saya nge-fans sekali dengan beliau, menurut saya Gie itu pria keren dan gak adalagi yang kayak begitu. Dalam
bukunya yang Catatan Seorang Demonstran, dituliskan bahwa tanggal lahir saya
yaitu 10 Januari merupakan hari yang sangat bersejarah seputar demokratis dan
nasionalis kalo gak salah begitu pokoknya
hehe. Nih simak kelanjutannya
sepertinya berhubungan atau kebetulan ya?
Sejak saya kecil, saya sudah dikenal sebagai anak yang masa
bodoh alias cuek, tomboy dan terlihat
jutek. Hobby saya sejak kecil adalah menggambar dan menulis sampai-sampai semua
kertas kosong penuh dengan coretan-coretan dan tulisan-tulisan saya. Semua hal
yang menyangkut tentang kesenian saya suka. Makanya dulu saat kecil saya
bercita-cita ingin menjadi seorang seniman. Awal saya suka menggambar adalah
karena Kakek saya yang biasa saya sebut sebagai Aki mengajarkan saya bagaimana cara menggambar ikan, maka dari
itulah saya terus berlatih sampai berkembang kepada gambar-gambar yang lain.
Begitu juga dengan tulisan, berawal dari sebuah syair yang diberikan oleh Kakek
saya, saya menjadi senang menyusun merangkai kata demi kata perbait. Saat kecil
acara favorit saya itu adalah National
Geographic Channel makanya juga saya waktu kecil ingin sekali menjadi
seorang ilmuwan arkeologi supaya bisa menjelajah dan menemukan hasil-hasil
prasejarah di masa kuno.
Selain saya hobby menggambar dan arkeolog, saya juga senang
terhadap dunia modeling, ini juga sudah saya sukai sejak saya SD berawal dari
layar kaca yang saya tonton betapa menariknya Miss Universe, mereka benar-benar
terlihat sempurna bukan hanya cantik tapi pintar serta cerdas. Saya ingin bisa
seperti mereka yang dapat menjadi icon
dan aktif di bidang sosial bisa membantu sesama yang membutuhkan dan tentunya
bisa pergi kemana saja menelusuri daerah-daerah terpencil untuk diperhatikan. Lalu sebenarnya juga,
saya ini penyuka bidang politik hal itu sangat menarik bagi saya, namun saya
tidak ingin berkecimpung menjadi anggotanya saya hanya ingin menjadi pengamat.
Ini juga diakibatkan oleh stimulus Kakek saya sejak saya masih TK, saya sering
sekali malah hampir setiap hari ikut beliau bekerja di kelurahan. Kebetulan
juga Kakek saya sempat menjadi Kepala Desa-nya dan Lurah di tempat-tempat
tersebut. Disitu saya mengamati banyak sekali orang-orang yang mampu
menginspirasi diri saya. Memang ketika
saya kecil saya lebih sering bersama Kakek dan Nenek saya dibandingkan dengan
kedua orangtua saya sendiri, hal ini dikarenakan umur saya dan adik saya saat
kecil beda satu tahun jadinya saya semacam sering dititipkan gitu deh ke Nenek saya hahaha….
Faktanya, sejak kecil saya ini memiliki cita-cita yang
terlalu banyak sampai akhirnya ternyata saat dewasa, kehidupan saya menjadi
menyimpang dari cita-cita ketika memilih jurusan perkuliahan. Saya sekarang
menjadi seorang anak fakultas psikologi Universitas Gunadarma. Awalnya saya
tidak tahu sama sekali tentang psikologi, saya hanya tahu secara common sense kalau psikologi atau
psikolog itu hanya mendengarkan, memberi solusi orang curhat dan ngurusin pasien
sakit jiwa. Lalu setelah itu semua saya lewati, tidak mudah awalnya saya masuk
jurusan ini karena masalahnya ini bukanlah yang saya inginkan dan saya tidak
begitu suka, menurut saya psikologi itu biasa-biasa saja tidak spesial. Sampai
akhirnya rasa tidak terima karena saya masuk psikolog itu setengah dipaksa oleh
Mama saya, saya mulai belajar move on untuk
menerima kenyataan bahwasanya ternyata alhamdulillah Allah memberikan banyak
sekali hikmah dibalik sesuatu hal yang sebelumnya saya anggap kalau ini adalah
musibah. Psikologi yang mungkin kebanyakan orang awam menyepelekan jurusan ini, ternyata jurusan ini bisa menyelami ke
dalam segala aspek kehidupan ilmu kami universal bisa ke semuanya. Jadi, saya
tidak begitu khawqatir lagi apabila saya tidak bisa meraih semua cita-cita saya
sebelumnya. Semoga tulisan ini bermanfaat dan sekian biografi mengenai saya.
Wassalamualaikum. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar