Senin, 29 April 2013


§  Erich Fromm, Ciri-ciri Kepribadian Sehat
Eric Fromm, seorang ahli psikologi, filsafat dan sosiologi, dilahirkan pada 23 maret 1900 di Franfurt Main, Jerman. Ayahnya seorang pengusaha berkebangsaan yahudi, ibunya mengurus rumah tangga yang berkebangsaan sama dengan ayahnya, fromm adalah anak tunggal sejak kecil ia tertarik dengan cerita-cerita penyelamatan seperti adam dan hawa, Abraham dan sebagainya.
Kehidupan keluarga Fromm tidak harmonis, disatu pihak, perhatian besar terhadap nilai nilai spiritual yang didapat dari ibunya berbenturan dengan kesuksesan material ayahnya. Fromm menggambarakan situasi keluarganya menegangkan. Ayahnya suka murung dan cemas sedangkan ibunya depresi berat. Masa kanak dan remaja merupakan laboratorium yang hidup bagi observasi terhadap tingkah laku neurotis.
Pada usia 12 tahun, fromm melihat seorang wanita muda, sahabat keluarganya yang pandadan cantik melakukan tindak bunuh diri, Fromm sangat tergoncang jiwa terhadap peristiwa ini. Dalam usia 12 ketika mau terjadi perang dunia 1, dia melihat suatu kebencian melanda negrinya. Dengan cemas mereka melihat orang orang jerman yang dicambuki, saudaranya yang lebih tua meninggal diparit parit perlindungan.
Dari pengalaman yang membingungkan ini Fromm mengembangkan perhatian yang sangat besar terhadap masalah fundamental kehidupan dan masyarakat. Dia mulai belajar kodrat dan sumber tingkah  laku manusia yang irasional.dia pun merasakan bahwa pengaruh perang dunia 1 ini dari sosio-ekonomi, politik dan historis terhadap kepribadian manusia sangat besar.
Di Universitas  Heidelberg ia mempelajri psikologi,  filsafat dan politik. Dia mempelajari karaya karya besar Herberdt Spencer, Karl Max, dan Max Webe, Darwin dan Frued. Setelah mendapat gelar Ph.D, ia mengikuti pendidikan psikoanalitis dalam analisis frued yang ortodoks di Munchen dan institut fur Phicoanalisis di Berlin, pada tahun1925 ia praktek psikoanalisis sebagai pengikut Frued. Namun secara berangsur angsur ia mulai tidak sependapat dengan Frued yang dinilai mengabaikan  pengaruh faktor sosial ekonomi dan terhdap pikiran manusia.
Pada tahun1934 dia pergi ke Amerika Serikat  dan menetap disana akan tetapi dia tidak disambut baik oleh kalangan pengikut psikoaanalisis yang masih ortodoks. Selanjutnya pada tahun tahun berikutnya ia mengembangkan teori tentang kepribadian dalam bukunya yang sangat terkenal Escape From Freedem. Dia menjelaskan bagaimana masyarakat modern dan ideologi membentuk karakter sossial individu. Jadi menurut Fromm kepribadian ditentukan  oleh kekuatan sosial yang mempengaruhi individu pada masa anak anak. Juga merupakan kekuatan historis  yang mempengaruhi perkembangan manusia. Dia mengatakan “ kita  adalah orang orang yang harus menjadi sesuai keperluan keperluan masyarakat dimana kita hidup.  Selanjutnya ia juga mengatakan kekuatan sosial dan kultural sangat penting, maka perlu menganalisis struktur masyarakat supaya kita memahami struktur individu.
C. Ciri- ciri Kepribadian Sehat
Dalam formulasi proses perkembangan individu, fromm memusatkan pada kondisi social dan cultural unik yang mempengaruhi proses perkembangan karakter dan pemuasan kebutuhan dasar serta eksistensi manusia.ini berbeda dari freud yang menekankan factor biologi. Fromm tertarik pada aspek cultural.fromm menyebut kepribadian yang sehat adalah yang berorientasi produktif dan yang tidak sehat adalah yang berorientasi non produktif.
·                     Orientasi Produktif
Tipe karakter yang mengutamakan kehidupan (Biophilous Character Type). Dalam pandanga fromm, orang tipe ini mencintai kehidupan dan ingin membentuk atau mempengaruhi orang lain dengan cinta,dengan akal dan contoh.Fromm percaya bahwa tipe ini hanya dapat menggunakan kekuatan atau kekuasaan  jika mereka bebas dan independen dari control orang lain.tipe ini mampu menciptakan cinta yang dewasa. Berikut ini adalah aspek-aspek kepribadian yang sehat dengan orientasi produktif menurut fromm.
Cinta yang produktif,merupakan suatu hubungan manusia yang bebas dan sederajat dimana patner-patner dapat mempertahankan individualitas mereka. Diri tidak berkurang dalam cinta produktif, melainkan diperluas, dibiarkan terbuka sepenuhnya. Suatu perasaan relasional tercapai tetapi identitas dan kemerdekaan seseorang terpelihara.cinta yang produktif menyangkut empat sifat yaitu: perhatian,tanggung jawab, respek dan pengetahuan. Mencintai berarti bersungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan mereka, serta membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka. Cinta yang produktif merupakan suatu kegiatan bukan suatu nafsu.cinta produktif ini tidak terbatas pada cinta erotis, tetapi mungkin cinta persaudaraan atau cinta keibuan.
Pikiran yang produktif, meliputi kecerdasan, pertimbangan dan objektifitas. Pemikir yang produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pikiran yang produktif berfokus pada seluruh gejala dengan mempelajarinya, bukan pada kepingan-kepingan dan potongan-potongan gejala yang terpisah. Menurut fromm semua penemuan dan wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif dimana para pemikir didorong oleh ketelitian, respek dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh permasalahan yang ada.
Kebahagiaan,merupakan suatu bagian integral dan hasil kehidupan yang berkenaan dengan orientasi produktif.kebahagiaan bukan semata-mata suatu perasaan atau keadaan yang menyenangkan, melainkan juga suatu kondisi yang meningkatkat seluruh organism menghasilkan perubahan gaya hidup, kesehatan fisik, dan pemenuhan potensi seseorang.
Suara Hati, merupakan sendi yang penting dalam menggerakkan manusia menurut orientasi produktif. Fromm membedakan suara hati dalam dua tipe, yaitu suara hati otoriter dan suara hati humanistis.

·                     Orientasi non-Produktif
Fromm meembagi orientasi non produktif ke dalam lima tipe karakter manusia, yaitu:
Tipe Karakter Menerima(Receptive Character Type).dalam pandangan fromm,tipe karakter menerima adalah orang yang percaya sumber segala kepuasan terletak diluar diri mereka sendiri.Kebayakan karakter demikian periang dan bersahabat. Ketika menghadap situasi sulit, mereka menjadi putus asa dan bergantung pada orang lain dan tidak pada sumber intelektual mereka sendiri untuk memecahkan masalahnya.
Tipe Karakter Eksploitatif(Exploitative Character type).Orang yang bertipe eksploitatif adalah mereka yang percaya bahwa semua kepuasan terletak pada diri mereka sendiri.mereka tidak menunggu secara pasif, melainkan aktif dalam meraih apa yang mereka inginkan dari oaring lain dengan memaksa auat kelicikan. Fromm percaya bahwa individu dengan tipe eksploitatif melakukan relasi yang tidak produktif terhadap sesame. Akibatnya, mereka mengeksploitasi orang lain untuk mencapai tujuannya.
Tipe karakter Penimbun(Hoarding Character Type). Tipe karakter ini memiliki kepercayaan kecil akan kebaikan di dunia luar. Sebagai konsekuensinya, mereka berhubungan dengan dunia luar dengan cara yang negative, umumnya dengan menarik diri (withdrawal) dari orang lain.[3]
Tipe Karakter Nekrophilia (Necrophilious Character Type). Necrophilia merupakan satu karakter turunan dari karakter anal yang berbahaya, kalauHoarding character memperlihatkan perilaku dekstruktif yang pasif dan dalam bentuk menarik diri, necrophilia memperlihatkan perilaku dekstruktif dengan mengeksploitasi dan merusak orang lain atau benda- benda, serta alam lingkungan. Mereka adalah tipe orang yang tertarik dan berpenampilan pada segala bentuk kematian. Mereka senang berbicara soal penyiksaan, kematian dan penguburan. Lebih jauh mereka sangat terikat dengan kekuatan dan kekuasaan.
Tipe Karakter Pasar (Marketing Character Type). Fromm mengatakan bahwa orientasi ini hanya berkembang pada masyarakat industry. Dalam masyarakat demikian, orang belajar untuk memperlakukan diri mereka sendiri dan orang lain seperti komoditi dengan satu nilai tukar tertentu dalam satu interaksi parallel dalam ekonomi ilus
D.    Dinamika Kepribadian Menurut Erich Fromm
Manusia tidak dapat menyatu dengan alam, mereka terisolasi dan kesepian. Agar dapat bertahan hidup manusia harus menyatu dengan yang lain. Keinginan akan perpaduan antarpribadi adalah perjuangan yang paling kuat dalam diri manusia. Ini merupakan kekuatan yang membuat bangsa manusia tetap tinggal bersama sebagai kelompok, family dan masyarakat. Sumbangan Fromm dalam menggali kebutuhan naluriah yang mendasar dalam perspektif psikoanalisis adalah sebagai berikut :[4]
·                     Kebutuhan Relasional (Need For Relatedness).
Manusia yang menyadari hilangnya ikatan utama dengan alam dan ikatan satu sama lain menjadikan manusia menemukan keserasian baru yang lebih manusiawi sebagai ganti pramanusiawi yang sudah hilang dan tidak bisa diperoleh kembali. Sebagai akibatnya, manusia harus mencari ikatan-ikatan baru dengan orang lain dan menemukan suatu perasaan hubungan dengan mereka untuk menggantikan ikatan-ikatan yang hilang dengan alam. Menurut Fromm, pemuasan kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain sangat penting untuk kesehatan psikologis.
·                     Kebutuhan akan Identitas (Need for Identity).
Manusia sebagai individu yang unik membutuhkan perasaan identitas. Masing –masing individu memiliki tingkat kesadaran diri dan pengetahuan tentang kemampuannya. Cara yang sehat untuk memuaskan kebutuhan identitas yaitu dengan individualitas, suatu proses di mana seseorang mencapai perasaan tertentu tentang identitas diri. Orang yang perasaan individualitasnya berkembang dengan baik akan dapat mengontrol kehidupannya sendiri.
·                     Kebutuhan akan Transendensi (Need for Trancendence).
Kebutuhan transendensi merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk mengatasi peranan pasif sebagai ciptaan. Cara sehat untuk mengatasi keadaan binatang yang pasif salah satunya ialah mencipta. Jadi, manusia bertindak aktif dan kreatif untuk menguasasai alam.
·                     Kebutuhan Berakar (Need for Rootedness).
Menurut Fromm, akar-akar baru harus dibangun untuk menggantikan ikatan-ikatan sebelumnya dengan alam. Kebutuhan tersebut dapat dicapai secara positif atau negatif. Cara yang yang positif adalah dengan membangun perasaaan persaudaraan dengan sesama umat manusia, yaitu dalam masyarakat.
·                     Kebutuhan akan Kerangka Orientasi (Frame of Orientation and Devotion).
Pencarian perasaan diri yang unik adalah suatu pencarian atau konteks di mana seseorang menginterpretasikan semua gejala dunia. Dasar ideal krangka orientasi adalah pikiran, yaitu sarana yang digunakan seseorang untuk mengembangkan gambaran realistis dan objektif tentang dunia.
Sumber :
http://syauquljazil.wordpress.com/2012/12/27/erich-from-psikologi-kepribadian/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar